Senin, 11 Maret 2013

Di Bali, Ada Ogoh-Ogoh Anas Digantung di Monas



Di Bali, Ada Ogoh-Ogoh Anas Digantung di Monas |   Menjelang Hari Raya Nyepi, warga Bali sibuk membuat ogoh-ogoh atau boneka raksasa yang melambangkan sifat buruk manusia, dan biasa disebut buta kala. Ogoh-ogoh ini akan diarak keliling kota hingga pelosok-pelosok desa pada saat malam Nyepi, Senin (11/3/2013) besok. 

Seiring berkembangnya zaman, ogoh-ogoh terus mengalami modifikasi baik bentuk, bahan, maupun tema. Jika pada zaman dulu buta kala hanya disimbolkan dengan ogoh-ogoh raksasa berwajah seram, kini seorang warga Banjar Tegal Sari, Dangin Puri, Denpasar, berkreasi dengan membuat ogoh-ogoh koruptor. 

Komang Tenaya yang prihatin dengan sepak terjang koruptor di Indonesia, membuat ogoh-ogoh mirip mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Ogoh-ogoh setinggi tiga meter tersebut menceritakan Anas sedang digantung di Monas. 

"Kita bicara buta kala nyata zaman sekarang. Tujuan dibuatnya ogoh-ogoh ini menyadarkan pemimpin-pemimpin kita untuk tidak makan uang rakyat lagi," ujar Tenaya, yang ditemui di rumahnya, Minggu (10/3/2013) pagi tadi. 

Ogoh-ogoh mirip Anas ini juga sebagai simbol tuntutan warga kepada Anas untuk menepati janjinya digantung di Monas jika terbukti terlibat korupsi. Pengerjaan ogoh-ogoh ini hanya membutuhkan waktu dua hari dan menghabiskan biaya sekitar Rp 300.000. 

Editor :
Glori K. Wadrianto
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar